Rabu, 26 Desember 2012

Istriku Selebriti Bisnis

Istriku Selebriti Bisnis

Sarah Prevette
Rumah besar itu cukup ramai setiap hari, dan semenjak keluarga telah berkumpul, dan Bagyo berangsur-angsur sembuh dari sakitnya.
Tumini telah mengalami banyak masalah, tetapi kenyataannya saat ini dia tetap sehat dan sadar bahwa kehidupan harus dijalani.

Mengapa Tumini tetap teguh dengan semangatnya?
Disisi lain, dia sudah punya kekayaan, mengapa dia tidak menghindar dari keluarga poligami?
***
Sebuah pemandangan yang semrawut pada pagi hari selalu ramai, karena mereka bersiap ke tempat kerja masin-masing dan anak-anak pergi kesekolah.

Tumini tampak kuat menghadapi masalah berat di keluarga itu, dan tidak ada cara lain yang dianggapnya lebih baik, kecuali harus sukses terjun di bisnis.
Ada alasan klasik perempuan, mungkin sangat banyak di temukan di muka bumi ini. Tetapi tetap saja hampir semuanya tetap membungkam sehingga mereka telah resmi menjadi pembohong besar. Sebuah rahasia itu telah di tanam sangat dalam di hatinya, dan tidak akan pernah di buka sampai mati. Hanya dia selalu ber do’a pada sang pencipta, memohon ampun dan mohon izin untuk meneruskan menjadi manusia yang berguna.
.
Sampai saat ini dia telah belajar dari lika-liku kehidupannya bahkan sejak berumah tangga dengan Bagyo dan  tumbuh menjadi seorang pengusaha sukses. 
.
Di rumah itu, ada lebih duapuluh orang yang harus di tanggung, dan jawabannya hanyalah sederhana, yaitu kerja keras, melakukan inovasi, melakukan evaluasi dan menemukan terobosan baru untuk sukses.
.
“Eh, Mbak Tumini, sedang memikirkan apa?” Lolita datang di ruangan itu di ikuti Helena, dan Meilan.
“Hem…! Enggak kok…! “ dan Lolita mendekat, merangkul dan membelai rambutnya. 

Lauren Bush

 Ini adalah hal yang tidak biasa. Lolita adalah istri favorit Bagyo, dan pasti ada yang salah karenanya.
 “Ada apa dik….!” Tanya Tumini sambil memandangi mereka bertiga. Dan Lolita terus duduk di samping mereka di depan Tumini.
“Eh anu Mbak..! kami semua mau minta ma’af…” kata Helena menyela saat itu.
Tumini benar-benar hanya sedikit tersenyum, dan ingat peristiwa kemarin bahwa bisnis di Mini Market mereka, yang masing-masing memiliki tiga tempat sehingga jumlahnya sembilan, memang kurang menggembirakan. 

Terutama milik Lolita, yang hampir tidak ada untung, sedang milik Tumini sendiri dengan enam Mini Market  telah memberikan keuntungan yang signifikan. 
Tumini diam sejenak, “Hem… Ya… aku tahu itu, dan itu adalah fakta kan!     Ya..! Saya sudah memafkan itu, tetapi selanjutnya, Apa yang akan dilakukan?”
Benar bahwa saat itu mereka bertiga memang sedang pusing masalah modal. Dan itu adalah masalah klasik untuk pebisnis pemula yang merasa pandai, tetapi Tumini berfikir berbeda untuk itu.
“Dik… Aku tahu yang diperlukan, karena aku juga pernah mengalami seperti itu..!  Tetapi, jika di teruskan dengan cara yang sama, maka itu tidak memecahkan masalah, dan ujung-ujungnya nanti merugi lagi..!  Kalu masalah modal, akan saya cukupi berapapun yang diperlukan, tetapi ada yang akan saya bicarakan lebih dari itu untuk kita semua agar tidak jatuh pada lubang berikutnya.” katanya.
.
Entah karena apa, saat itu jiwa Keibuan Tumini sudah bangkit, padahal mereka bertiga adalah yang merebut suaminya. Tetapi benar sesuai pesan Nyonya Liu saat di Hongkong, “Sebagai istri tertua memang pada saat kritis harus tampil dan menyelamatkan mereka..!”
.
“Begini saja, bagaimana kalau kita pergi dari rumah ini, dan biarkan Mas Bagyo menemani anak-anak, kan dia juga memerlukan mengenal anak-anaknya dengan baik..!” Kata Tumini menawarkan itu pada mereka.
.
“Ya Ibu…!   Alhamdullilah…! “ Terdengar suara mereka hampir serentak, dan karena itu Tumini semakin percayadiri untuk memimpin mereka menjadi pebisnis yang lebih tangguh.
.
Mereka tidak menyangka sama sekali sikap Tumini saat itu dan benar berbeda. Dia bisanya menghadapi kekacauan dan tampil seperti “Singa kelaparan”, dan saat ini mereka bertiga memang pantas di makan mentah-mentah karena perusahaannya telah merugi cukup banyak, dan itu karena kurang becusnya mereka megurus manajemen sehari-hari karena sibuk bertengkar.
.
Bahkan sejenak mereka diam pada pikirannya masing-masing dan hampir sama pemikirannya, “Mengapa seorang Tumini yang hanya lulusan Psikologi S2 dari Kanada itu  saat ini bahkan sangat menguasai dunia bisnis dan sukses?”
.
Mereka dengan gembira di bimbing Tumini di Ruang pertemuan sebuah Hotel, dan sangat banyak disampaikan tentang Tips dan trik berbisnis di paparkan dengan sangat jelas. 
.
Tumini tampaknya telah melakukan Inovasi, lalu dimulainya, termasuk membangun Mini Market dengan  korporasi baru yang diberi nama “Tumini Stores Business Center” Dan dalam waktu dekat juga mengembangkan usahanya dengan mendirikan sekolah wirausaha “Tumini Group” bersama Bagyo, Bram, dan  dan Gonzalo sebagai dewan Komisaris.

Tumbuh dan berkembang, sebuah hasil karya Tumini, sebagai seorang wanita bisnis yang sangat sukses, akhirnya namanya menyentuh langit nan jauh.
Dia seperti Selebriti Bisnis, dan semakin terkenal karena penampilannya pada setiap pertemuan. Tumini telah berinvestasi di sejumlah perusahaan sukses dan menempatkan beberapa saham di dalamnya, untuk mengamankan asset yang dimiliki.

“Mengapa dia tumbuh menjadi seorang leader”
“Mengapa semua seperti  Meilan yang selalu ingin menang, Helena yang mandiri, dan Lolita Istri faforit Bagyo, semuanya tunduk pada Tumini?”

Itu Hanya sebuah kenyataan, bahwa mereka semua benar-benar luar biasa saat itu menjadi bersatu dan hanya menurut satu perintah Tumini sebagai Chief Manager.

“Apa yang membedakan empat orang perempuan pengusaha di rumah itu?”
“Bagaimana mereka melakukan bisnis dengan berbagai tingkat persaingan?”

Bagi Tumini, "Jika seseorang ingin  belajar bisnis maka selalu ada sebuah jalan untuk  menyalurkan ke hal-hal baik dalam hidup, dan itu harus pergi untuk mendapatkannya meskipun pada awalnya sangat susah "

Tetapi, saat ini Tumini adalah berperan ganda, karena dia berperan sebagai Istri tertua dan sekaligus sebagai Ibu bagi semua orang di rumah itu.
Ini adalah tugas yang berat bagi Tumini karena  dia harus cermat menggunakan kemampuannya untuk meluncurkan atau berinvestasi di perusahaan-perusahaan bisnis yang telah menyebabkan keberhasilan di bidang kewirausahaan.

Apakah yang dilakukan Tumini setiap saat?

Danielle Snyder and Jodie Snyder

Sebenarnya adalah memeriksa hasil pekerjaan mereka dan termasuk memeriksa pembukuan Meilan, Helena dan Lolita. Ini adalah perlu teliti dan cermat dan itu dilakukan karena pengalaman yang lalu agar tidak terulang,

Dan ini semakin nyata, karena sudah tiga tahun ini keuntungan ter tinggi dari modal yang sama berturut-turut  Tumini, Meilan Helana dan terakhir adalah Lolita.

Bagyo sendiri, karena mendapatkan fisiknya mulai lemah, maka lebih memilih menyimpan uang di Bank, sehingga bunganya bisa digunakan hidup sehari-hari untuk mereka.

Pada pertemuan itu, Tumini mengambil alih pembicaraan, dan menyampaikan, “Kita sejak awal harus membangun kerangka kerja untuk bisnis yang sukses” katanya.

Sebenarnya mereka telah tahu, hanya kurang memperhatikan. Jelas bahwa setiap hari mereka mengalami lingkungan bisnis yang semakin cepat berubah domestik dan global. Karena itu benar yang disampaikan Bagyo bahwa , “Untuk meningkatkan, tumbuh dan menjadi berkelanjutan ini harus beradaptasi dengan perubahan ini, dengan mengatasi tantangan dan merebut peluang yang kita ciptakan.

Sebuah ceramah yang luar biasa saat pertemuan para pengusaha, dan Tumini dengan lantang dihadapan mereka, “ Saudaraku, Untuk sukses organisasi Anda harus mengidentifikasi dan terus mengembangkan kemampuan bisnis utama dan kompetensi inti yang dibutuhkan untuk mengembangkan dan memberikan penawaran yang kompetitif.

Dan banyak hal yang sangat menarik telah disampaikan, sehinggan dia di juluki “Tumini Singa Mini Market.”

Sepertinya Tumini tumbuh dan berkembang, ternyata juga ada waktu luang saat bersama Bagyo, dan sesekali mengeluh sendiri. 

Dengan pertimbangan suaminya, akhirnya pada saat ada kegiatan lain, Tumini menyerahkan sementara Chief Manager kepada Meilan sekaligus untuk berlatih, karena dia sering di undang untuk memberi ceramah di luar.

Apakah bisnis di “Tumini Stores BusinessCenter” Semakin baik?”
Apakah benar Nama Tumini makin menyebar ke seluruh dunia?

Dalam pikiran Tumini, itu hanyalah impian, karena hampir semua perempuan membencinya karena hidup poligami.

Han Hyo Joo
Pagi itu ada rapat dengan Dewan direksi, dan di situ ada semua keluarga Bagyo, Bram dan isterinya Lucia serta Gonzalo dengan Gina.
Sebuah hasil yang luar biasa saat masing-masing manaer menyampaikan laporan Triwulan, bahwa   Tumini Stores Business Center” telah mendapatkan keuntungan yang layak. 

Karena itu Dewan Direksi memberikan Bonus yang sangat besar untuk mereka semua.

Sesuai arahan Bram, yang memiliki pengalaman dengan Jumlah Mini Market lebih sepuluh tempat, Beliau mengarahkan, “ Organisasi yang sukses ditandai kemampuan dalam memimpin mereka, membentuk budaya organisasi, menguasai manajemen dan kerangka kerja proses bisnis yang efektif dan mewujudkan pencapaian sasaran!”
Bram juga menyampaikan tentang beberapa poin kunci untuk pemilik bisnis untuk berpikir tentang, Strategis Manajemen dan Kepemimpinan , Fokus pelanggan dan pemasaran, selalu meningkatkan keterampilan dan pelatihan, mengembangkan Inovasi dan kreativitas, memahami Manajemen keuangan dan komersial

Dan menambahkan pentingnya melakukan Perbaikan proses operasional,  memanfaatkan Sistem informasi, membentuk Jaringan kemitraan dan bantuan eksternal serta pengetahuan .

Sedangkan Gonzalo memberikan arahan tentang Perdagangan dan Pengembangan Ekspor, memperbaiki Sistem manajemen mutu, Manajemen Lingkungan dan Kesehatan Kerja serta Keselamatan manajemen.

Dan terakhir,  Bagyo mengarahkan tentang  prioritas pengembangan kerangka kemampuan bisnis dan kompetensi inti, bersama dengan analisis dan memahami kebutuhan riil pelanggan , untuk memberikan penawaran tepat untuk mengalahkan alternatif yang tersedia dari pesaing.
Sebuah rapat yang begitu indah bagi mereka semua, dan Tumini telah tampil dengan membuat mereka semua terkesima. Benar bahwa dia adalah”Singa Mini Market” yang dengan tegas bertindak seperti Margaret Thatcher.

Sesaat setelah rapat usai Tumini memohon izin untuk menerima telepon dari Nyonya Liu.

“Ya Ibu…! Adakah yang bisa saya bantu?”
“Anakku Nyonya Tumini, bisakah Anda datang kesini untuk memberi arahan pada anak buah saya?”
“Ah… Ibu… Apakah pantas saya berdiri di depan mereka?”

“Ya…! Saya telah tahu dari berita online, dan saya yakin itu adalah anakku sendiri yang bernama “Singa MiniMarket. Iya kan…!”

“Mohon ma’af tentang sebutan itu Ibu…!  Tetapi jika Ibu memang menghendaki, maka saya akan datang kesana..!”

“Iya Anakku, kita semua disini ada tujuhbelas perusahaan, dan sepakat untuk mengundangmu, karena ada beberapa hal mereka ketinggalan informasi..”

“Oh Iya Ibu, aku mempersiapkan untuk kebutuhan Ibu”

“Baiklah…! Saya tunggu kedatanganmu Anakku, dan salam untuk semuanya!”
Kebetulan ketika itu mereka selesai  makan siang, dan Tumini sekaligus mohon Izin pada dewan Komisaris.

Ini seperti ajaib,  karena di Hongkong Tumini sukses memberikan arahan dan menyusul ke Perancis, Thailand, dan India. Dan Tumini benar menagih janji, bahwa hanya dalam sebulan mereka wajib melaporkan perkembangannya.

Seperti dalam mimpi, dan kali ini Tumini benar-benar membuktikan sebagai selebriti  “Tumini Singa Mini Market Asia.”  Itu benar-benar  terbukti karena datangnya surat dari masing-masing, bahwa  pendapatan mereka meningkat antara tujuh persen sampai dua  belas persen dibanding sebelumnya.

Bagyo, sore itu sedang bersama dengan kedelapan anak-anaknya dan pikirannya sempat melayang, sebenar ada kata hati untuk minta  Ma’af  pada Tumini yang tidak terucap.  Dia sadar bahwa Tumini, istrinya, selama ini sering di sakiti,  Tetapi  dengan keteguhannya telah sukses menjadi “Selebriti Bisnis”.

Dan Bagyo tetap bersyukur untuk itu, sementara Hidup harus berlanjut untuk menyelesaikan  masalah di depan yang harus disikapi dengan lebih baik dan benar.

Sekian, Terima kasih telah membacanya!
djokobiz

Tidak ada komentar :